Brothers & sisters…, pagi hari ke dua di Jogja udara sangat cerah dan segar, tersedia secangkir kopi hitam dan beberapa potong tahu bacem. Waah nikmat banget dinikmati di teras sambil santai.
Saya dan mas Bambang bersiap-siap untuk kembali menjelajah jalanan di wilayah Jogja. Semuanya siap kami pun meluncur meninggalkan rumah. Berjalan pelan di jalanan kota, di pinggoran kota kami kemudian berbelok melewati jalanan kecil yang banyak sawah di sekitar nya. Pemandangan hijau sawah para petani ini harus diabadikan. Kami berhenti untuk mengambil foto.
Kami kemudian melanjutkan perjalanan, jalan-jalan di luar kota Jogja ini memang nyaman. Rata-rata jalanan mulus dan sepi kendaraan, di sana-sini memamerkan pemandangan alam yang sungguh indah.
Jalan-jalan luar kota yang cakep ini kami lewati dengan santai saja, bener-bener menikmati riding, merasakan udara segar, hembusan angin sejuk, sengatan sinar sang surya pun jadi gak terasa panas.
Lanjut kami sampai di jembatan Srowol (begitu sebutannya kata orang situ), di dekat jembatan ini agak masuk ke dalam tepat di pinggir sungai terdapat rumah makan yg nyaman banget. Di sekitar rumah makan ini terdapat sawah-sawah, dinding rumah makan dibuat separo terbuka sehingga angin segar leluasa memasuki rumah makan.
Rumah makan ini menyediakan menu masakan ikan sungai, bermacam-macam ikannya. Ada ikan baung, ikan betutu (gloso), ikan wader, lele dan lain-lain.
Rasa masakannya sungguh enak sekali, cocok banget sama selera lidah saya yang menyukai masakan “ndeso”. Karena enaknya saya sampe kekenyangan. Kami berlama-lama di tempat ini, suasana nya nyaman banget membuat kita betah untuk berlama-lama.
Puas menikmati makanan & suasana nya, kami melanjutkan perjalanan menuju candi Mendut. Ternyata tempatnya gak jauh dari situ, hanya beberapa menit sudah sampai di candi Mendut.
Di candi Mendut kami hanya berhenti untuk berfoto, setelah itu lanjut menuju Purworejo setelah melewati Borobudur. Jalanan di Purorejo sangat-sangat menyenangkan, ada tanjakan ada turunan ada jalan lurus dan semuanya bagus. Nikmat banget melaju dengan kecepatan sedang di sini, motor dipanteng di kecepatan 90 – 100 kpj. Meliuk sana, meliuk sini, lurus waah enak banget. Kami hanya berputar melalui Purworejo, kemudian kembali mengarah ke Jogja. Dalam perjalanan kembali ke Jogja kami mampir dulu ke waduk Sermo. Waduk ini telah menjadi tujuan wisata juga, banyak wisatawan lokal yang datang ke sini.
Cukup menikmati pemandangan di waduk Sermo kami melanjutkan perjalanan ke Jogja melalui Sentolo. Ini bukan jalur utama, jalanannya relatif kecil tetapi bagus. Di sini kita gak bisa kencang, selain jalanan kecil, takut juga kalau ada orang yang tiba-tiba muncul nyebrang ke jalan.
Tepat jam 3 sore kami sudah tiba di rumah kembali. Sungguh suatu perjalanan yang berkesan bagi saya. Mimpi saya wilayah Banten & Jawa Barat bisa mencontoh DIY, semua jalanan mulus, di desa kecil pun jalan di aspal mulus, di sawah dan hutan sekalipun mapir tidak ketemu jalan berlubang. Setidaknya begitu yang saya temui dalam 2 hari menempuh jarak sekitar 600 km.
